Teknik Dasar Kayang dan Pemberian Bantuan ~ Untuk melakukan kayang dibutuhkan kelemasan dan kelepasan persendian (ruas), tulang ootot belakang, panggung, bahu, demikian pula kekuatan kaki dan lengan yang dipergunakan untuk menopang.
Latihan-latihan pendahuluan beraneka ragam perlu diberikan yang mengenai bagian belakang, perut, panggul, dan bahu. Ingat yang dimaksud latihan pendahuluan bukanlah latihan pelmanasan.
Menguraikan (analisa) sikap kayang, didapat sebagai berikut :
- Bagian belakng (pinggang dan punggung) yang harus melengkung
- Persendian – bahu; harus lepasa dan kuat
- lengan dan siku-siku yang lentuk dan kuat, dan persendian panggul yang lepas.
Latihan khusus dengan bantuan selalu diberikan dengan kemampuan pelajar yang akan melakukannya. Karena tidak semua mempunyai kelemasan (kelentukan) dan kekuatan badan yang sama sekalipun telah mendapat jumlah latiham pendahuluan yang sama.
Faktor kejiwaan pada sikap ini untuk beberapa pelajar sangat mempengaruhi: Karena lemngkunagn badan kedepan (kepala kebawah). Tidak jarang pula pelajar yang sedang dibantu itu “menggelepar” saat badannya melengkung agak jauh kebawah.
Menahan nafas saat akan melengkung kebelaknag akan menambah ketegangan otot perut hingga merupakan hambatan.
Pembetulan (koreksi)
- Sikap kaki agak terbuka (selebar panggul)
- Kedua lutut tidak dibengkokkan pada saat akan melakukan lengkukan
- Condong badan (berat badan) dipindahkan kedepan saat akan melengkung kebelakang
- Irama melengkung kebelakang tidak dijatuhkan dengan tiba-tiba; seirama dengan memindahkan berat badan kedepan, yang kemudian memindahkan kembali berta badan kebelakang saat kedua tangan menyentuh lantai (landasan)
- Kedua tangan sedikit diluar lebar bahu, bertumpu dengan telapak tangan dengan jari-jari tangan menyentuh lantai (landasan)
- Kepala tergantung kebawah (pasip)
- Saat kembali tegak pindahkan gerak badan dengan perlahan kedepan.
Berikan bantuan segera pada anak yang masih ragu-ragu untuk melakukan :
Dalam memberikan banntuan pada sikap kkayang ini perlu dilakukan lebih banyak dan teliti bila dibandingkan dengan sikap lilin.
Faktor kecelakaan (bahaya) lebih besar kemungkinannya terdapat pada pembinaan sikap kayang dibanding dengan pembinaan sikap lilin, sebaiknya sikap kayang terutama dalam memberikan bantuan (menolong) tidak dilakukan secara kelas (klasik) tetapi satu persatu ditangan oleh guru sendiri.
Memberikan Bantuan :
- Berdiri dekat (rapat) pada pelajar yang melakukan
- Pegang dan topang pada titik-titik berat, badan pelajarv yang melakukan dengan tanpa ragu-ragu.
- gerakkan melengkung badan kebelakang oleh pelajar yang dibantu dilakukan dengan perlahan; tidak dengan kejutan.
- Dengan menbiopang pada bahu pelajar, kedua tangan pelajar yang melakukan dihantarkan hingga mendarat kelantai.
- Tidak melepas pelajar yang dibantu dan pegangann sampai pelajar tersebut berdiri tegak kesikap semula.
- Bantuan juag diberikan pada saat pelajar yang dibantu tegak kembali.
- Mulai melepaskan pegangan/topangan bila guru yankin bahwa pelajar yang melakukan benar-benar sudah mantap.
Bantuan yang tidak atau kurang sempurna diberikan kepada pelajar menyebabkan/menimbulkan :
- Rasa nyeri pada persendian ruas tulang punggung
- Jatuh kebelakang menyebabkan kepala (ubun-ubun) membentur lantai
- Jatuh kesamping meyebabkan terkilir pada persendian bahu, mata kaki maupun panggul dan atau salah satu pergelangan tangan.
Memberikan pertolongan :
- Tempatkan kedua tangan dibagian pinggan dan punggung
- Tempatkan satu lutut pembantu dibawah pinggang, punggung
- Satu tangan dibawah punggung, satu tanagn memegang satu bahu anak.
Ketika pada posisi kayang, biarkan sesaat sikap kayang ini agar dihayati oleh anak.
Saat akan tergak kembali, berat badan dipindahkan kedepan
Sikap tangan dan kaki saat berada dilandasan
Salah cara membantu