Teknik Dasar walkover Dalam Senam Lantai ~ Anak yang telah menguasai sikap kayang diawali dari sikap berdidri atau tidur terlentang dan dapat pula melakukan handstand, tidak akan mengalami kesukaran atau hambatan yang berarti pada saat melakukan Walk over.
Melihat dari sikap dan gerakkan, pada latiha walk over ini faktor kekuatan tangan, lengan dan bahu memegang peranan yang besar karena sebagai menumpu. Kelepasan persendian dan kelemasan otot bagian punggung adalah faktor berikutnya yang memungkinkan anak dapat melakukan walk over.
Pada walk over kedepan maupun kebelakang hingga berdiri tegak, tergantung pada ketepan “busur” atau melengkungnyabadan dan ketepatan penumpu/penopang yaitu kaki dan tangan. Busur/lengkungan badan terlalu besar akan sukar atau mungkin tak dapat untuk kembali berdiri tegak.
Sebaliknya busur badan terlalu kecil membutuhkan kelepasan sendi pangkal paha dan bahu demikian pula kelemasan otot paha depan dan perut.. Pada umumnya membuat busur yang kecil membutuhkan ketegangan dan tenaga yang besar . Tetapi pada busur badan yang kecil, lebih memungkinkan bagi si pelaku untuk kembali berdiri tegak secera langsung. Pada kedua macam walk over tersebut diatas dapat berdiri tegak secera langsung tergantung kemampuan memindahkan berat badan kedepan atau kebelaknag pada kaki atau tangan penopang.
- Perhatikan pada saat membuat busur badan
- Ketepatan membuat busur akan dapat dicapai bila saat akan membusur (kayang) badan tidak terlelu condong/jatuh kedepan atau kebelakng (sesuai arah walk over)
- Yang membantu memindahkan berat badan kedepan atau kebelakang (sesuai arah over yang akan dilakukan) adalah lemparan satu kaki.
Anak melakukan hand stand, jatuh kedepan membuat kayang dengan bertumpu satu kaki, satu kaki yang lain yang datang kemudian “dilangkahkan” ke muka kaki topang. Kaki yang datang kemudian itu melakukan gerak “melangkah” pada saat kaki pertama akan mendarat.
Walk Over Kebelakang
Anak dari sikap berdiri tegak, membuat kayang kebelakang , saat kedua tangan penopang akan tiba dilanntai, satu kaki dilempar/diayunkan kebelakang, mendart, kemudian diikuti kaki yang lain yang mendaratnya dibelakng kaki pertama.
Melihat kejadian tersebut diatas maka kesukarannya adalah pada “waktu” (moment) kedua kaki iti terpisah jalannya. Walk over kebelakng akan lebih mudah untuk kembali berdiri tegak.
Dalam membantu latihan itu guru mengutamakan membantu (menjaga) pada belakng pinggul. Belakng pinggul ditopang , agak diangkat kearah walk over (kedepan atau kebelakang).
Bantuan lain dalam usaha agar anak kembali berdiri tegak adalah dengan mengangkat kebelakang punggung atau salah satu pundak. Kesalahkan umum pada walk over kedepan adalah penopang (kaki pertama yang mendarat) terpatah/dibengkokkan.
Untuk memudahkan mengajar/melatih walk over ini dipergunakan landasan (lantai tempat bertopang) yang berbeda tingginya. Misalnya mayang disusun, sehingga perbedaan permukaan matraas yang teratas + 20 cm dengan lantai.
Anak bertumpu diatas matras membusurkan/melngkungkan (kayang) atau kedua tangan menopang mendarat di lantai pada walk over kebelakang.
Kepala ditundukkan (dagu dirapatkan kearah dada) pada saat akan kembali berdiri tegak, pada walk over kedepan, demikian sebaliknya pada walk over kebelakang.
Dengan membantu dengan titik-titik berat badan (belaknag pinggul dan belakang punggung/bahu) membuat lengkkungan badan (kayang) dengan perlahan (slow motion) adalah salah satu cara untuk anak merasakan gerakkan walk over.
Saat yang perlu diperhatikan pada Walk Over
Gambar 2 = Badan agak condong kebelakng
Gambar 4 = Kedua tangan belum mendarat
Gambar 5 = Demikian tangan mendarat, kaki topang sudah terangkat
Gambar 7 = kaki topang mendarat, kedua tangan lepas dari lantai
Gamabr 8 = kak topang mendarat, badan tegak
Gambar 9 = kaki lempar (yang terdepan dirapatkan kebelakang)
Gambar tersebut diatas adalah gerakkan walk over kebelakang. Gerakkan walk over kedepan daapat dilihat sebaaliknya dari gambar 9 ke gambar 1